KARTU UCAPAN NATAL DAN PUISI NATAL SEBAGAI KADO HARI NATAL

 http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/6332-1-blogspot.jpg

KARTU UCAPAN NATAL DAN PUISI NATAL SEBAGAI KADO HARI NATAL
Akhir tahun ini banyak yang lagi pusing mikirin persiapan buat hari natal Desember nanti, dimulai dari mempersiapkan kartu natal atau kartu ucapan natal, pohon natal, dekorasi natal, puisi natal, bahkan khotbah natalnya. Hal tersebut sangat penting bagi umat Kristiani yang merayakan Hari Natal, apalagi momen seperti ini cuma sekali dalam setahun.

Hari Raya Umat Kristiani yang satu ini sangat mendunia, bahkan bukan hanya umat Kristiani sendiri yang merayakan hari Natal, umat non Kristiani pun tidak sedikit yang ikut bersuka cita ikut merayakannya. Banyak orang yang terlibat dalam satu kali perayaan Natal tiap tahunnya. Ada yang tiba-tiba berpakaian ala-ala sinterklas, ada yang ahli di bidang dekorasi dan menciptakan berbagai dekorasi Natal yang cantik-cantik, ada yang nyiap-nyiapin kartu Natal / kartu ucapan Natal, ada juga yang membuat bermacam-macam puisi Natal. Semua itu tentu membutuhkan persiapan yang tidak sedikit.

Sobat Inspiratif pasti udah gak asing sama hari raya yang satu ini, apalagi buat yang udah biasa ngerayain Natal dari kecil. Pasti masih kental diingatan, bagaimana dulu menantikan kado hadiah Natal di bawah pohon Natal yang dipenuhi aneka dekorasi natalnya yang khas. Pokoknya meriah banget dah. Apalagi pas buka kado, dapet hadiah yang paling diingin-inginkan. Sesuatu banget dah!

Oke, itu tadi sedikitnya seputar perayaan hari natal, lalu bagaimana dengan kita sobat inspiratif yang beragama Islam dan ikut merayakan natal atau mungkin cuma kasih ucapan natal, puisi natal, dan sebagainya. Baik itu lewat sms, sosial media, atau kartu ucapan natal. Bolehkah? Atau malah haram?

Kita tau, ada salah satu hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang mahsyur, "barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari kaum tersebut". Kalimat yang disampaikan dalam hadits tersebut sederhana dan mudah dipahami dan memang seperti itu adanya. Umat Islam dilarang untuk menyerupai kebiasaan beribadahnya umat non Islam, karena secara tidak langsung hal tersebut akan mengantarkan orang tersebut masuk menjadi bagian kaum dimaksud. Tidak hanya Natal, seremonial keagamaan lainnya pun begitu adanya.

Sebagai umat muslim yang baik dan taat kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, tentu kita sudah sepatutnya tidak turut merayakan hari raya yang bukan berasal dari ajaran Allah dan Rasulullah. Bukan karena kita tidak toleran, tapi memang itulah yang jadi aturan yang telah ditentukan Allah. Tentu ada hikmah yang sangat besar dibalik perintah dan larangan Allah bagi kita.

Wassalaamu'alaikum


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 21.34

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.